Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan
Aliran-aliran filsafat pendidikan. Ada beberapa aliran filsafat pendidikan diantaranya:
a. Aliran
eksistensialisme. Eksistensialisme merupakan filsafat yang secara khusus
mendeskripsikan eksistensi dan pengalaman
manusia dengan metodologi fenomenologi atau cara manusia berada.
Eksistensialisme adalah suatu reaksi terhadap materialisme dan idealism.
Diantara tokoh aliran ini antaralain; Soren Aabye kiekegaard, karl jaspers,
friedrich Nietzsche. Pandangan filsafat
eksistensialisme terhadap pendidikan:
· Realitas.
Menurut aliran ini realitas adalah kenyataan hidup itu sendiri.
· Pengetahuan.
Menurut aliran ini, pengetahuan manusia tergantung pemahamannya tentang
realitas, tergantung pada interpretasi manusia terhadap realitas, pengetahuan
yang diberikan di sekolah dapat dijadikan alat perkembangan dan pemenuhan diri.
· Nilai. Pemahaman
aliran ini terhadap aliran ini, menekankan kebebasan dalam tindakan.
· Pendidikan.
Aliran ini berhubungan sekali dengan pendidikan , karena keduanya saling
bersinggungan dalam masalah-masalah yang sama.
b. Filsafat
pendidikan progresivisme
Progresivisme
adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di
sekolah berpusat pada anak. Tokoh-tokoh aliran ini antara lain; William
James, John Dewey, Hans Vaihinger.
Pandangan aliran progresivisme terhadap pendidikan antara lain:
· tujuan
pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan harusnya bakat dan minat peserta
didik dikembangkan secara optimal.
· Kurikulum
pendidikan. Aliran ini menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran.
· Metode
pendidikan. Metode yang biasanya digunakan oleh aliran ini adalah metode
pendidikan aktif, metode memonitor kegiatan belajar.
c. Filsafat
pendidikan perenialisme
Perenialisme
memandang bahwa kepercayaan-kepercayaan aksiomatis zaman kuno dan abad
pertengahan perlu dijadikan dasar penyusunan
konsep filsafat dan pendidikan. Aliran ini berpegang teguh pada
nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat abadi. Pendidikan menurut aliran
perenialisme dipandang sebagai jalan kembali (education as cultural
regression). Tugas pendidikan adalah memberikan pengetahuan dengan
nilai-nilai kebenaran yang pasti, absolut, dan abadi yang terdapat dalam
kebudayaan ideal tersebut. Menurut aliran ini juga, prinsip-prinsip pendidikan
bersifat abadi.
d. Filsafat
pendidikan Esensialisme
Menurut
aliran ini, pendidikan merupakan upaya untuk memelihara kebudayaan . para
penganutnya percaya bahwa pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai
kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia, karena kebudayaan
telah teruji dalam segala zaman, kondisi, dan sejarah. Kebudayaan adalah
esensial yang mampu mengemban hari kini dan masa depan umat manusia. Tujuan
pendidikan menurut aliran ini adalah untuk menyampaikan kebudayaan dan sejarah
yang telah teruji melalui inti pengetahuan. Pendidikan dalam aliran ini
berpusat pada pendidik atau guru. Kurikulum dalam aliran ini memiliki tiga
pokok, yaitu membaca, menulis, dan menghitung.
e. Filsafat
pendidikan rekonstruktivisme
Karakteristik
yang paling menonjol bagi para pendidik yang beraliran rekonstruktivisme adalah
pandangan mereka bahwa masyarakat modern sedang menghadapi krisis untuk
bertahan hidup dan sekolah menempati posisi yang strategis dalam menghadapi
krisis tersebut dan memberikan pondasi yang kuat untuk bertahan hidup.
Sumber: Sunarto. 2021. Filsafat Pendidikan Islam. Bojonegoro
: Al Rosyid.
Komentar
Posting Komentar