Macam-macam kitab Maulid
Setidaknya
ada 7 kitab maulid yang biasanya dibaca dalam moment maulid, khususnya di
kawasan Nusantara yaitu:
1. Maulid al Barzanzi
Kitab
maulid ini adalah karya Sayyid Ja`far bin Husin al Barzanzi. Nama asli dari
kitab ini adalah `Iqd al-Jauhar fi Mauwlid an-Nabiy al-Azhar. Sayyid
Ja`far bin Husin adalah seorang ulama besar keturunan Nabi Muhammad Saw. dari
keluarga Sadah al Barzanzi yang masyhur berasal dari Barznaj di Irak.
Sayyid
Muhammad bin `Alwi bin `Abbas al Maliki dalam Hawl al-ihtifal bi Dzikra
al-Mawlid an-Nabawi asy-Syarif, mengatakan bahwa Sayyid Ja`far bin Hasan
al-Barzanzi adalah mufti Syafi`iyah di Madinah. Oleh karena itu, tertolaklah
fitnah yang mengatakan bahwa kitab al-Barzanzi adalah kitab yang bermuatan
faham Syi`ah.
Disamping
seorang Ulama, Sayyid Ja`far termasuk mujahid yang memimpin pemberontakan
bangsa Kurdi terhadap Inggris. Dan pada saat itulah karyanya menjadi terkenal
karena dibacakan pada ssat perang.
2. Maulid Syaraful Anam
Sebagian
sumber menisbatkan kitab maulid tersebut kepada pengarang Maulid ad-Diba`I yaitu
Imam Abdur Rahman bin Muhammad ad-Diba`i asy-Syaibani al-Yamani az-Zabidi
asy-Syafi`i. oleh karena itu, kitab ini sering dicetak dalam kitab maulid
ad-Diba`i, apakah disebutkan setelah maulid ad-Diba`I atau sebelumnya.
3. Maulid ad-Diba`
Pengarang
kitab ini adalah Imam Wajihudin AbdurRahman bin Muhammad ad-Diba`I (866 H-944
H). beliau berasal dari Zabid, salah satu kota di Yaman. Selain ulama yang
produktif mengarang kitab, beliau juga dikenal sebagai ahli hadits, bahkan
mencapai maqam al- hafidz (hafal 100.000 hadits dengan sanadnya).
4. Maulid Simtud Duror/ Maulid al Habsyi
Kitab
ini dikarang oleh al Imam al Arifbillah al Qutb al Habib `Ali bin Muhammad bin
Husein al Habsyi. Beliau adalah kakek dari Habib Anis bin Alwi al Habsyi Solo. Beliau
menuliskan kitab ini dengan mendiktekannya kepada murid beliau. Dimulai sejak
tanggal 26 shafar 1327 H hingga awal bulan Rabiul Awal di tahun yang sama. Ketika
menyusun kitab Simtud Duror beliau berusia 68 tahun. Menurut catatan sejarah,
maulid ini dibacakan pertama kali di rumah penyusunnya sendiri , kemudian di
rumah muridnya Habib Umar bin Hamid.
5. Qashidah Burdah
Nama
lengkap qashidah ini adalah Burdah al-Madih al-Mubarakah. Nama lengkap
pengarang qashidah ini adalah Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Sa`id bin
Hammad bin Muhasin bin Abdullah bin shinhaj al-Bushiri. Selain menulis qashidah
burdah, beliau juga menulis beberapa qashidah lain, antara lain; al-Qashidah
al-Mudhariyah dan al-Qashidah al-Hamziyah.
Qashidah
ini lebih cenderung mengarah pada pujian, sanjungan, dan tawassul kepada Nabi
Muhammad Saw. sehingga tidak tergolong sebagai kitab Maulid. Akan tetapi,
pembacaannya juga sering mengiringi pembacaan maulid. Qashidah burdah ini
terdiri dari 160 bait syair. Di Indonesia, Qashidah burdah juga biasa dicetak
satu paket dengan kitab shalawat Dalail al-Khairat.
Latar
belakang penyusunan kitab ini adalah rasa empati beliau terhadap kemerosotan
akhlak manusia pada masa itu, yaitu pada masa dinasti Ayyubiah. Beliau mengajak
manusia untuk mengikuti akhlak Rasulullah Saw. dengan mengarang qashidah ini.
Qashidah
burdah ini memiliki keistimewaan antara lain; pertama¸ al- Bajuri dalam
syarahnya mengatakan bahwa membaca bait 19-21 secara rutin setiap seusai shalat
sebanyak 20x dapat berfaidah membantu pembancanya istiqamah dalam berpegang dengan al Qur`an dan Sunnah
(hadits), serta terhindar dari bid`ah. Kedua, al- Bajuri menyampaikan
bahwa dengan membaca bait ke-6 dari qashidah burdah dapat membantu kita untuk
bermimpi bertemu Rasulullah. Kaifiahnya bait tersebut dibaca setelah shalat
isya hingga tertidur lelap.
6. Maulid adh Dhiya` al-Lami`
Kitab
ini adalah kitab maulid terbaru di masa ini. Pengarangnya adalah Habib Umar bin
Muhammad bin Salim bin Syekh Abu Bakar bin Salim. Beliau adalah ulama bersar
uang berasal dari Tarim, Hadramaut,
Yaman. Istimewanya, beliau menyelesaikan kitab ini dalam sepertiga malam. Pada suatu
malam Beliau memanggil muridnya kemudian belaiu memerintahkan muridnya untuk
membawa pulpen dan kertas, kemudian bekata “tulis”, beliau pun mengucapkan
maulid Dhiya` ullami` itu mulai sepertiga malam, dan telah selesai sebelum
waktu shubuh. Judul lengkap kitab maulid ini adalah adh-Dhiya` al-Lami` bi
Dzikr Mawlid an-Naby asy-Syafi`.
7. Maulid al-`Azab
Maulid
ini berbentuk bait-bait syair yang terdiri dari 140 bait. Ditulis oleh Syekh
Muhammad bin Abdul Mu`thi bin Muhammad al-`Azab. Beliau dikenal sebagi
seoarang faqih dan pakar dalam sastra
Arab.
Sekian
terimakasih, semoga bermanfaat.
Tabik…
Komentar
Posting Komentar